Kiara di hadapan pada situasi sulit. Di satu sisi Calvino masih saja keras kepala dengan keputusannya, sementara di sisi lain dihadapkan pada satu kenyataan bahwa Lenata wanita yang sangat baik. Tanpa segan-segan wanita itu pun telah menganggap Kiara sebagai sahabatnya. Tak sungkan juga berbagi pendapat mengenai persiapan pernikahan.
--
Kiara terlihat menghembus nafas lelah beriringan dengan langkah kaki menuju lift yang akan membawanya naik pada lantai di mana kamar kesayangan berada.
Dengan kasar melempar tas nya secara asal begitu juga dengan heels tinggi yang membelit kaki jenjang.
Kiara langsung melemparkan tubuh ke atas sofa panjang sembari menyandarkan kepala pada sandaran sofa dengan menatap langit-langit ruangan. "Huh, hari ini benar-benar sangat melelahkan."
Akhir-akhir ini Kiara merasa kelelahan, selain disibukkan dengan urusan kantor, ia juga disibukkan dengan permintaan Lenata untuk membantunya mempersiapkan pernikahan.