Bermanjakan pada sikap Kiara yang tak biasa itulah yang membuat Moi mengerutkan kening. "Nona Kia, hari ini sangat aneh. Tadi sedih. Eh, sekarang senyum-senyum sendiri."
--
Sesuai dengan janjinya pada Kiara. Dia pun berdiri di depan kamar apartment di mana Kiara tinggal. "Em, Kia di mana ya? Apa masih di kantor?"
Sekali lagi memencet bel. Sial, sang empu tak juga membukakan pintu. Tidak mau menunggu seperti orang bodoh, dengan segera menghubungi ponsel Kiara.
"Hallo, ada apa menghubungiku, Justin?" Suara merdu Kiara terdengar menggelitik pendengaran.
"Mau sampai kapan kau membuatku berdiri di depan pintu seperti orang bodoh, hah? Cepat buka pintunya."
Kiara terkekeh kecil. "Aku sudah dalam perjalanan ke lokasi. Lebih baik kau langsung saja ke sini."
Justin menggeram kesal. "Kia … "