Kiara tak dapat lagi menanggung kesedihan. Ia terduduk lemas memeluk lutut dengan kedua siku saling mengait erat. Tangisnya kembali pecah hingga tubuhnya bergetar hebat. Tak tahan menahan rasa sakit, tubuhnya hampir saja ambruk. Beruntung, di saat bersamaan ada lengan kekar yang bergegas menopang sehingga kepalanya tidak sampai membentur pasir pantai.
--
"Baby, awas!" Ucap Calvino dengan suara bergetar. Kiara langsung mendongakkan wajah bermanjakan wajah tampan yang tampak kalut. "Apa yang kau lakukan di sini?" Mendorong dada bidang dengan sangat kuat membuat tubuh kekar tersungkur hingga menyatu dengan pasir pantai.
Kiara berusaha bangkit untuk lari dari sana. Tetapi apalah dayanya. Kekuatannya telah luruh hingga tubuhnya limbung menyatu kembali dengan dinginnya pasir berteman hembusan angin laut yang menyapu liar kulit telanjang.
Calvino bergegas merengkuh ke dalam pelukan, akan tetapi langsung di dorong dengan sangat keras. "Baby, dengarkan dulu penjelasanku."