"Satu langkah saja kau berani beranjak dari posisi mu saat ini maka, detik ini juga aku sendirilah yang akan mematahkan kaki mu!" Ancamnya bernada tinggi. Bersamaan dengan itu terdengar suara dentingan pertanda bahwa ada seseorang di balik pintu lift. Kiara - Calvino saling melempar pandang. "Siapa itu, sayang? Jangan-jangan itu CEO Earl?"
--
"Itu tidak mungkin. Earl, masih berada di luar Negeri."
"Lalu, siapa itu yang datang? Apakah kau mengundang seseorang ke sini?"
Calvino menggeleng.
Kiara menggeram. "Tidak salah lagi. Pasti itu CEO Earl."
Kalimat yang baru saja terucap dari bibir Kiara telah memaksa Calvino menolehkan wajahnya. "Bisa jadi, baby."
"Kalau begitu apa lagi yang kau tunggu, hah? Ayo, sembunyikan aku!" Bentaknya tanpa sadar.