Bab 1 My name
Seharusnya aku bersyukur tidak dihukum karena datang terlambat kesekolah hari ini. Karena sekolah mengadakan pentas untuk kelulusan kaka kelas, makanya setiap siswa atau siswi yang terlambat diperbolehkan masuk. Bukannya malah bersyukur, aku malah menyesal berangkat kesekolah. Kenapa? Aku lupa bahwa aku disuruh untuk mengisi acara dengan menyanyi dan menari bersama kelompok ku.
Aku menolak untuk menari bersama kelompok ku, biarkan mereka saja yang mengisi acara tersebut. Aku tidak mau lebih baik aku mengisinya dengan bernyanyi atau tidak menunjukan bakatku yang lain.
Bukannya apa, aku tidak ingin orang orang berfikir aku terlalu cantik saat diatas panggung nanti. Memang terlihat Pd tapi itu memang kenyataan. Aku seorang Ratu disini, bukan Ratu yang kalian pikirkan hanya sebagai seseorang yang memiliki banyak bakat.
Wanita cantik dengan fans boy di seluruh penjuru sekolah hingga keluar sekolah. Mantan trainee asal indonesia yang tidak didebutkan, dan mahasiswa dengan predikat nilai tertinggi.
Kintan Amelia Anggita itu namaku, biasanya guru memanggilku dengan nama Kintan. Ibuku ber warga kenegaraan Korea Selatan dan ayahku orang asli Indonesia, aku memiliki dua nama. Indo dan Korea. Lahir di korea tapi memilih kewarganegaraan indonesia.
Pindah ke Korea selama tiga tahun lalu kembali lagi ke indonesia. Aku memulai trainee sejak berumur empat belas tahun, setelah lulus SMP aku langsung pergi ke korea bersama ibuku. Meninggalkan masa SMA ku dan melanjutkan sekolah setelah kontrak traineeku berakhir. Dan disinilah aku sekarang
Sekolah di SMA Elit dengan fasilitas yang memadai. Bertemu dua sahabat semasa kecilku yang juga disekolahkan disini- Gigi Joe dan Meliani. Mereka sama cantiknya sepertiku, tak jarang pria mendekati dan meminta nomor kepadanya.
Sudahlah, tak perlu dibahas lebih lanjut tentang hidupku.
Kriiiiinnggg...
Bel berbunyi nyaring, menyuruh seluruh murid untuk berkumpul dilapangan karena acara hendak dimulai. Aku bergegas berlari kebelakang panggu untuk bersiap, disana sudah ada kelompokku yang siap membuka acara.
Dengan keadaan gugup, mereka bersorak untuk menyemangati diri dan berdoa semoga acaranya berjalan dengan lancar. Berjalan menaiki panggung satu persatu lalu menyusun barisan.
Music By : Martin Garrix and Bebe Rexha- In the name of love
Beberapa menit setelah menari, mereka turun dengan raut gembira dan langsung menghampiriku. Menyuruhku bersiap untuk tampil setelah ini. Saat seorang Mc membacakan Cue Card Seseorang naik keatas panggung dan berbisik kepada sang Mc.
"Baiklah acara selanjutnya adalah sing song by Kintan, yang akan berduet dengan Bagas beri tepuk tangan yang meriah" Ucap Mc sambil berjalan kebelakang panggung
Aku terdiam memikirkan pernahkah aku meminta seseorang untuk duet bersamaku? Tidak. Siapa yang merencanakan? Padahal aku gak ada bilang mau berduet.
Aku masih melamun, sampai seruan orang orang kembali menyadarkanku. Aku tersenyum sambil mengatur nafas, berjalan kearah panggung lalu mengambil mic di pegangannya lalu mulai menyanyi saat petikan gitar mulai terdengar
Music By : Justin Bieber- Love Yourself
"My mama don't like you and she like's everyone and i never like to admit that i was wrong and i've been so caught up in my job didn't see what's going on but now i know i'm better sleeping on my own
Cause if you like the way you look that much oh, baby, you should go and love yourself. And if you think that i'm still holdin' on to somethin' you should go and love yourself"
Tepuk tangan menggema, tepat setelah aku selesai menyanyikan lagu Love Yourself yang dibawakan oleh Justin Bieber. Aku kembali menaruh mic lalu bersiap kembali ke belakang panggung.
Baru beberapa langkah, tanganku sudah dicekal oleh seseorang. Mengharuskanku untuk melihat siapa orang yang mencekal tanganku. Ternyata Bagas yang tadi berduet bersamaku.
Seseorang berjalan kearah kami sambil membawa setangkai bunga mawar yang sudah dibungkus rapi. Tanpa aba aba, Bagas terjongkok dengan satu kaki yang menompangnya.
Mengambil tanganku, memberiku sebuah bunga tadi lalu berkata
" Mau gak jadi pacar aku? " Tanyanya sambil melihatku
"Terima! Terima! Terima!" Semua orang menyoraki kami, aku hanya menggeleng dan berkata " Maaf, gak bisa"
To Be Continue