Merasa tidak bisa tidur, akhirnya Refan bangkit dari ranjangnya dan melangkah menuju balkon. Refan membuka pintu balkon yang tertutup lalu melangkah keluar, di sana ia bersandar pada pembatas balkon dan menatap langit malam yang cerah.
"Kenapa belum tidur?" Tanya seseorang yang terdengar familiar di telinga Refan.
Refan tersenyum, lalu ia mengalihkan tatapannya pada sang kekasih yang kini berada di balkon lain yang tepat bersampingan dengan balkon miliknya.
"Memikirkanmu tentu membuat aku tidak bisa tidur." Jawab Refan seadanya.
Reisya, gadis itu menatap Refan dengan heran. Kenapa juga dirinya di jadikan alasan seperti itu, merasa tidak terima Reisya pun menatap Refan dengan malas.
"Apa-apaan itu? Menggunakan namaku sebagai alasan, pintar sekali." Balas Reisya dengan sinis.
Refan terkekeh mendengar perkataan Reisya, lalu ia pun melompati pagar pembatas dan tiba di balkon kamar Reisya. Reisya yang melihat hal itu pun terkejut, Refan benar-benar nekat sekali.