"Lucy, ini peringatan terakhir untuk lo. Sekali lagi lo main-main sama Reisya, gw pastikan lo mendekam di balik jeruji besi seumur hidup lo. Ingat, dan catat kata-kata gw ini." Kecam Refan dengan suara tajamnya.
Lucy terpaku, ia seakan berada di jalan buntu saat dirinya akan di makan oleh binatang buas. Jantungnya berdegup kencang, dan perasaannya tidak menentu. Ketakutan dan keraguan menguasai hatinya, ia benar-benar kalah sekarang. Apalagi Reisya di lindungi oleh banyak orang, sedangkan dirinya sendiri.
Setelah memberikan peringatan pada Lucy, Refan pun membawa Reisya keluar dari kelasnya menuju ke rooftop. Di ikuti oleh teman-teman yang lain, mereka semua melangkah menuju rooftop. Sesampainya di rooftop, Refan melepas pelukannya pada Reisya. Lalu ia menyentuh wajah Reisya, dan menghapus air matanya.
"Sudah ya nangisnya, jadi jelek loh wajah kamu." Ungkap Refan yang langsung di balas pukulan lengan oleh Reisya.
"Aduh, kok malah di pukul si?" Keluh Refan pada Reisya.