Refan dan Reisya kini berada di ruang tengah rumah, semua teman-teman sudah kembali ke rumah masing-masing karna malam sudah semakin larut. Adila juga sudah pindah ke apertemennya sendiri, jadi benar-benar hanya Refan dan Reisya di sana bersama seorang pelayan yang selalu berada di dapur.
"Bee, istirahat yuk? Wajah kamu kelihatan lelah banget loh," ajak Refan pada Reisya.
"Iya bee, aku memang merasa lelah lebih dari biasanya. Kenapa ya? Apa karna kandungan aku yang semakin besar?" jawab Reisya dengan tatapan bingung.
"Bisa jadi, nanti kita konsultasi saja ke dokter kandungannya ya? Semoga saja semuanya baik-baik saja," balas Refan menenangkan.
Reisya mengangguk setuju, lalu ia akan bangkit untuk kembali ke kamarnya. Tapi tiba-tiba terasa sesuatu di perutnya, Reisya terdiam. Ia mencoba menegaskan lagi gerakan apa yang tadi terasa di perutnya, namun saat Reisya diam rasa itu tak kunjung datang sampai Refan bingung dengan tingkah Reisya itu.