Malam pergantian tahun hijriyah tiba, para anak-anak dan pemuda berkumpul di masjid terdekat. Mereka semua berdoa bersama di tempat yang sudah di sediakan, tentu saja antara pria dan wanita di bedakan tempatnya. Setelah selesai berdoa, mereka semua bersiap dengan bambu di tangan masing-masing.
"Baiklah, nyalakan semua obornya!" titah panitia pada semua peserta.
Semua orang pun membakar ujung bambu masing-masing yang di lapisi sumbu, lalu cahaya api mulai terlihat dan menerangi jalan. Semuanya berbaris rapi, untuk pria di barisan depan dan wanita di barisan belakang. Perlahan tapi pasti orang-orang mulai bergerak melewati jalanan kampung, terlihat banyak orang yang datang dan menyaksikan aksi mereka.