Hari yang baru tiba, Reisya terbangun dari tidurnya tepat saat adzan subuh berkumandang. Ia pun mencoba terlepas dari pelukan Refan yang begitu erat, bukannya melepaskan justru pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya itu. Akhirnya Reisya terpaksa membangunkan Refan, agar pria itu mau melepasnya.
"Bee, bangun!" panggil Reisya pada sang suami.
Tidak ada pergerakan sedikitpun dari Refan setelah sang istri memanggilnya, Reisya pun mengulangi hal itu berkali-kali.
"Bee, ayo bangun! Aku ingin segera mandi bee," panggil Reisya lagi sambil menepuk pelan pipi Refan.
Refan membuka matanya begitu saja, karna sebenarnya Refan memang sudah bangun saat Reisya bergerak dari tidurnya. Hanya saja ia tetap memejamkan matanya, dan merasakan apa yang ingin istrinya itu lakukan. Ternyata Reisya ingin bangun, Refan pun mengeratkan pelukannya karna masih terlalu pagi untuk bangun menurutnya.