Jika semesta sudah memberi kesempatan mengapa kita harus membuang kesempatan yang telah diberikan hanya karena rasa sakit.
(Dear Ruby)
***
Ruby melihat ke arah Winner. Hatinya terasa sangat perih namun ia berusaha untuk tetap bertahan karena ia tak ingin Winner mengira dirinya lemah. Ia memang mencintai laki-laki itu namun ia tak ingin mengijinkan bila hatinya terluka lagi oleh karena cinta. Mendengarkan Winner mengucapkan kata cinta baginya bukanlah sesuatu yang baru namun malam ini mengapa semuanya terasa sangat berbeda?
Ruby masih berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar sangat kencang apalagi saat Winner mengatakan bahwa ia adalah cinta pertama bagi Winner namun mengapa itu terasa sangat tidak masuk akal. Seorang Winner yang terkenal karena ketampanan dan kepintaran. Selain Aldo, Winner adalah sosok yang sempurna waktu itu jadi sangat mustahil jika ia cinta pertama Winner Alexander.
"Apa kamu gak percaya sama aku?" Winner bertanya padanya lagi.