Jederrr.... bada hujan di selingi kilatan petir yang menyambar. dan diselingi suara gemuruh hujan lebat
"zrazzzz" suara air yang menetes dengan hebat .
Tampak seorang laki laki bertubuh atletis nan tinggi mengenakan jas hitam berdiri di ruang kerja nya. dengan expresi yang mengerikan. ruang kerja dengan cahaya remang remang itu membuat suasana tampak nyata. yang lebih mengerikan nya lagi.
pria itu menggendong bayi laki laki manis yang sedang menangis tepat dihadapan Caca. wanita berwajah cantik nan manis itu tampak ketakutan seolah sedang berhadapan dengan seorang iblis. tubuh nya gemetar. wajah nya pucat seolah itu benar benar iblis yang mengerikan.
Tak hanya itu. mata bulat pria itu yang biasa nya hitam seolah memerah menjadi mata yang penuh amarah. dengan tangan yang gemetar. dan rasa sakit juga kekecewaan yang dia alami seolah menjadi satu emosi yang meluap.
"DIA BUKAN BAYI KU"
triakan itu pria itu seolah membuat Caca lemas dan takut. sambli mengakat bayi itu tinggi tinggi. pria itu langsung melempar kan nya ke lantai. dengan sigap Caca menangkap bayi itu. sehingga bayi itu terselamat kan.
"APA YANG ANDA PIKIR KAN"
triak Caca dengan expresi yang tak karuan. menatap tajam pria itu. pria itu kembali berbalik melihat Caca denah tatapan tajam. seolah menatap penghianat diri nya.
Di tambah lagi suara tangisan bayi itu membuat suasana semakin runyam. membuat laki laki itu semakin murka. pelahan langkah kaki nya menghampiri Caca. tanpa sadar kedua kaki Caca mundur sedikit demi sedikit.
tetapi langkah pria itu sangat cepat. seolah menghentikan langkah kaki nya ituk mundur
"KENAPA KAU MENYELAMAT KAN NYA"
"APA KAU FIKIR. DENAGN MENYELAMAT KAN NYA. APAKAH DIA BISA MENGOBATI LUKA KU."
" DIA PANTAS MATI SAMA SEPERTI WANITA RENDAHAN ITU"
Triak pria itu di depan Caca
" TIDAK TUAN BAYI INI PANTAS HIDUP. BAYI INI TAK BERSALAH"
" ORANG YANG BERSALAH ADALAH DIA YANG MENYEBAB KAN KEKACAUAN INI"
"APA ANDA FIKIR JIKA MEMBUNUH NYA LUKA ANDA AKAN HILANG????"
kata Caca sambil gemetar ketakutan
("....")
"HUH"
"AHAHAHAHAHA." pria itu tertawa seperti tawa balas dendam
"kau tau apa??"
"memang nya kau tau apa"
"TAU APA KAUUU"
"BAYI ITU PANTAS MANTI SAMA SEPERTI PREMPUAN RENDAHAN ITU"
ucap pria itu seperti dendam kesumat
"KALAU MEMANG BAPAK TAK MENGINGIN KAN NYA. SAYA YANG AKAN MERAWAT NYA." perkataan Caca sontak membuat pria itu kaget.
"baik lah kalau itu mau mu. pergilah sekarang juga"
"CEPAT PERGI DARI SINIH"
Dengan cepat Caca meninggal kan pria gila itu
**********
....... Jalanan mulai gelap. terpaan gerimis dan langit gelap menerpa tubuh ramping nya.
terlihat jam di tangan nya menunjukan pukul 10 malam. sambil menggendong bayi mungil yang terlelap tidur. dengan selimut tebal yang menempel di tubuh nya. seolah melindungi nya dari hawa dingin yang menerpa. Caca berlari membawa payu di tangan kanan nya seolah melindungi bayi itu dari tetesan air hujan
jam menunjukan pukul 10.30 malam. sampailah Caca di rumah apar temenya. dengan cepat Caca membuka pintu. dan menutup nya dengan cepat. dia langsung duduk di balik pintu seolah kaki nya lemas dan gemetar.
"harus bagai mana aku"
gumam nya bingung