"Malam ini mau balik ke hotel atau gimana?" tanya cantika pada kevin yang kembali ke ruang tengah.
"Nginep disini aja vin. Kan besok-besok udah gak disini." bujuk hanin pada kevin.
"Boleh?" kevin menatap semua orang.
"Boleh lah." jawab hanin dan juga alexa.
Zia menangis kencang tiba-tiba. Hanin mencoba menggendongnya dan menenangkannya. Tapi masih saja zia menangis. Kevin ingin mencoba menggendong zia.
"Kak, boleh gak aku gendong zianya?" tanya kevin meminta izin pada hanin.
Siapa tau zia juga bisa diam dengam digendong kevin. Hanin pun memberikan zia kepada kevin. Baru digendong kevin, zia sudah diam.
"Dek, kamu beruntung dapet kevin. Liat, langsung anteng zianya." puni hanin.
Kevin menciumi pipi zia, sampai zianya tertawa. Bahkan sampai zia tidur lagi. Hanin dan alexa geleng-geleng kepala lihatnya. Kevin menidurkan zia lagi ke kamar.
Kevin memutuskan untuk menginap malam ini di rumah cantika. Cantika membereskan kamarnya yang dulu.
"Masuk."