Mereka tak percaya melihat rekan kerja mereka, seorang perempuan yang sangat mirip dengan bela. Iqbal terpaku melihatnya.
"Silakan masuk."
Rafael juga tak bisa berkata-kata. Jadilah bisma yang mempersilakan wanita yang memiliki wajah yang mirip dengan bela itu.
"Saya bisma."
Bisma mengulurkan tangan, memperkenalkan diri.
"Akila."
Wanita itu menjabat tangan bisma dan menyebutkan namanya. Dia bukan bela. Bisma yakin. Mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Bela sudah meninggal dan di kubur.
"Rafael."
Rafael pun mengulurkan diri setelah bisma. Akila kembali menjabat tangan rafael. Kemudian iqbal.
"Akila."
Akila yang kali ini mengulurkan tangan kepada iqbal. Iqbal ditepuk bisma dan baru sadar dari lamunannya.
"Iqbal. Silakan."
Mereka mempersilakan akila duduk dan mulai membahas soal perkerjaan. Iqbal yang sejak kemarin mencari jejak wanita yang mirip bela itu. Sekarang dia malah datang kehadapan iqbal.
"Senang bisa bekerja sama."