"Sayang kena gak kakinya?"
Sasya dan alexa, ibu panti juga cantika langsung mendekati hanin untuk melihat kondisi hanin. Kaki hanin terkena pecahan kaca.
"Ma, kaki kak hanin berdarah."
Cantika melihat kebawah. Mereka langsung menyibakan gaun hanin. Terlihat kaki hanin yang berdarah.
"Iqbal mana sih."
"Ke toilet gak balik-balik."
Rafael dan bisma ikut memeriksa kondisi hanin. Bisma menelfon dokter untuk datang ke hotel dan mengobati luka di kaki hanin.
"Tan, telfon kak iqbal deh bawa ponsel gak dia?"
Bisma menyuruh tristan. Tristan mencoba menelpon ponsel kakaknya itu. Mereka membawa hanin ke kamar untuk duduk lebih nyaman. Agus membantu memapah hanin yang jalannya pincang karena satu kakinya yang sakit.
"Hati-hati kak."
"Pelan-pelan."
Semua tak jadi melanjutkan makan malamnya. Cantika meminta agus untuk lebih pelan dan hati-hati jalannya.
"Digendong aja gimana?"
Kata agus menawarkan diri. Hanin melirik agus dan cantika.
"Iya kak gendong aja."
