"Nanti kalau udah nikah."
"Dikit aja kak. Kakak aja ngebobol semuanya duluan. Ke kak hanin juga kan."
Iqbal langsung membungkam mulut adiknya itu. Iqbal meminta cantika untuk membenarkan gaun pengantin hanin, supaya gak terlalu ketat dan bisa dipakai.
"Kakak ipar kamunya nangis. Katanya mau pakai gaun rancangan adik ipar."
Iqbal memberikan gaun pengantinnya kepada cantika. Cantika memberikannya kepada penjaga butik.
"Tenang bisa diatur. Kita makan dulu yuk kak. Laper nih."
"Ya udah. Mau makan dimana?"
"Deket sini aja ada cafe kan."
Cantika menarik tangan agus dan menggandeng tangannya. Mereka keluar bersama duluan. Iqbal menggandeng tangan hanin.
Mereka makan di cafe tak jauh dari tempat hanin. Mereka harus menyebrang untuk sampai ke cafe. Iqbal menggandeng hanin dengan erat. Begitu juga agus merangkul cantika.
"Mau pesan apa?"
Iqbal menunjukan menu cafenya kepada hanin. Hanin melihat beberapa, dia menunjuk makanan yang dia inginkan.