"Bal, lo gak mau minta maaf sama mama lo?"
Agus datang dan berbicara dengan iqbal. Iqbal belum bisa, iqbal ingin sendiri dulu dan berfikir lebih jernih. Iqbal tak mau melepaskan bayinya, itu artinya juga tak bisa melepaskan Hanin. Walau dia belum mencintai Hanin, tapi setikdaknya dia ingin ada di samping Hanin dan menjaganya, sampai anaknya lahir.
"Mama gak percaya bayi yang hanin kandung itu anak gue gus. Gue punya feelling, kalau bayi itu anak gue. Gue khawatir sama hanin."
"Gue ngerti. Jangan lama-lama marah sama mama lo, segera minta maaf ke mama lo. Kasian mama lo pasti sedih."
"Thank ya gus. Jagain adek gue."
"Iya."
Agus pamit pada Iqbal dan Hanin. Agus menitipkan Iqbal pada Hanin. Dia itu suka terlalu sedih kalau sendiri, terakhir bisa nekat. Hanin janji dia akan menjaga iqbal selama iqbal ada di panti asuhan.
"Thank ya. Saya duluan."