Sasya menarik seluruh keluarganya untuk pulang. Iqbal tak mau ikut pulang, tapi Sasya menarik paksa dia. Mereka berkelahi di depan mobil mereka, di depan panti asuhan.
"Ma, mama kok gitu sih? kena ma? semalam kan mama setuju-setuju aja." Iqbal protes pada mamanya. "Apa karena ini panti asuhan tempat ify, iya ma? mama keberatan karena ini?" itu hanya dugaain iqbal.
Sasya tak mau menjawab. Dia hanya diam saja. Iqbal makin yakin karena itu. cantika dan alexa memisahkan keduanya untuk tidak bertengkar di tempat umum, lebih baik pulang dan membicarakannya secara baik-baik di rumah. Tapi Iqbal tetap gak mau pulang.
"Mama kenapa sih? mama gak ingat, mama dari mana? mama itu cuma wanita kampung yang beruntung nikah sama aku." Iqbal jadi mengatakan semuanya.
"Iqbal!" Rafael yang mendengar itu marah dan kelepasan menampar Iqbal.
"Memang benar kan pa."
"Iya, benar. Kamu gak salah dan hari ini kamu menunjukan kalau kamu bukan anak saya. Memang bukan anak saya kan."