Bela sudah lebih baik. Dia duduk didekat mamanya dan mama iqbal. Sementara semua orang makan malam, bela yang baru akan makan langsung menaruh kembali sendoknya yang baru akan masuk ke mulut. Padahal bela sangat lapar, sangat tergiur dengan makanan didepannya, tapi perutnya seakan menolak.
Bela mual.
Dia langsung lari ke kamar mandi. Iqbal pun nenyusul dengan kedua mamanya, mama bela dan mamanua iqbal. Iqbal masuk kedalam kamar mandi dan membanti memijat tengkuk leher bela. Mama bela lihat iqbal seperti sangat tau harud memperlakukan wanita hamil seperti apa.
"Bik, jeruk anget ya."
Mama iqbal ke dapur untuk meminta bibik membuatkan jeruk hangat untuk bela. Bibik langsung mengambil jeruk nipis dari lemari es dan memeras jeruknya untuk membuat jeruk hangat.
Iqbal masih membantu memijat tengkuk leher bela sementara mama bela mencoba membantu menepuk punggung belakang bela.
"Ya ampun parah banget sih." kata sang mama melihat anaknya muntah-muntah parah.