"Sayang, kamu kan sama iqbal yang melakukannya sama-sama. Iqbal sudah mau tanggung jawab. Giliran kamunya yang juga harus tanggung jawab."
Papa bela mencoba membujuk anak semata wayangnya itu. Semua orang meninggalkan Bela dengan kedua orang tuanya agar dia lebih lega. Sasya dan Alexa, juga bisma dan Rafael sebenarnya senang karena mereka ingin juga punya cucu, tapi memingat Bela sendiri masih susah menerima kenyataan kalau dia hamil. Mereka hanya bisa berharap. Mereka berkumpul di ruang tamu dan bermain dengan Abel.
Ting tong ...
Suara bel rumah mereka berbunyi malam-malam. Alexa langsung membukakan pintu. Ternyata itu Vivi yang ingin mennjemput Abel. Alexa mempersilakan Vivi dan suaminya masuk. Abel langsung melirik mama dan papanya, dia seakan sudah rindu dan ingin sekali digendong mamanya. Sasya pun memberikan Abel pada Vivi.
"Makasih ya mbak."
"Iya sama-sama. Kita seneng kok."
"Belanya dimana?" tanya Vivi yang tak melihat bela.