Mobil yang ditumpangi ibu dan ayah sasya sudah menjauh dari halaman rumah keluarga rafael. Sasya juga sudah tak bisa melihatnya dengan terllau jelas ditmbah langit malam yang cukup gelap. Tak mendung, hanya sedikit gelap ditambah mata sasya yang berkaca-kaca. Catika yang ada digendonga rafael melirik mamanya.
"Dady, mama."
Cantika lebih suka memanggil rafael dengan sebutan dady, karena dia tak mau rebutan papa dengan kakaknya yang kadang menyebalkan. Rafael pun melirik sasya yang berdiri disampingnya. Bukan hanya rafael, tapi juga alexa, bisma dan juga kedua orang tua rafael. Termasuk iqbal yang berdiri disamping sang mama.
"Ma.."
Iqbal yang berdiri sedikit didepan sang mamanya langsung mundur. Dia memeluk mamanya. Mengusap air mata mamanya. Alexa tersenyum melihatnya, dia juga ingin seperti kakak iparnya, disayang anak-anak yang manis. Rafael juga mendekatkan cantika kepada Sasya. Cantika langsung mencium pipi sang mama dari gendongan sang papa.