Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa. Bisma ingin memastikan sesuatu, tentang hatinya pada tita. Kalau tita mau, bisma akan menolak perjodohan itu. Tapi kalau tidak? Dia mungkin akan menerimanya.
Bisma masih tak bisa berpikir jernih walau pun itu menyangkut masa depan dua keponakannya. Ada dalam diri bisma ingin memaksakan dirinya, menerima berjodohan. Membantu keluarganya, terlebih untuk masa depan dua keponakannya. Tapi bagaimana dengan dirinya sendiri?
Bagaimana dengan hatinya?
Bisma bukannya ke kantor malah pergi ke sekolah iqbal. Sementara hari ini iqbal libur sekolah karena hari minggu. Mungkin bisma bisa mendapatkan data tentang tita. Dan memintanya balikan? Bisma sendiri tak tau akan apa setelahnya?
Bisma memarkirkan mobilnya tak begitu jaug dari sekolah. Ada disebrang sekolah. Hingga akhirnya dia turun. Dia kira tak akan bertemu, tapi dia bertemu dengan tita. Tita hampir masuk ke sekolah itu.
"Ta,"