"Makasih kakakkkk iqball.."
Sasya melambaikan tangan pada iqbal agar iqbal mendekat padanya. Sasya langsung memeluk dan menciumi iqbal.
"Sama-sama mama. Iqbal kan sayang adek."
"Sayang mama juga gak?"
"Sayanglah."
Iqbal memberikan kecupan manis dipipi sang mama. Iqbal meminta izin untuk tidur disamping adiknya. Tak henti memperhatikan adik kecilnya dan terpikir satu nama.
"Mama, adek cantik. Gimana kalau namanya cantik aja?" tanya iqbal pada sang mama.
Rafael, mama sasya, ibu sasya, ayah sasya dan bisma saling melirik. Mereka mengangguk setuju berhubung itu juga yang ngasih saran nama iqbal.
"Bagus kakak, adek cantik. Gimana mas?" tanya sasya melirik rafael.
"Bagus. Cantika."
"Nanti kita bikin syukuran buat kasih nama adek iqbal ya."
"Iya papa. Adek cantika."
"Pasti adek suka, tiap hari dipanggil cantik jadinya." kata rafael. Iqbal tersenyum dan kembali mencium pipi cantika-nya.