"Kenapa bal, tepok jidad?" tanya dokter pada iqbal.
"Pusing tante doktel. Papa sama mama kayak anak kecil." kata iqbal yang ditertawakan dokternya.
"Kok papa juga sih."
"Kok iqbal gitu sama mamaa.. Iqbal gak sayang sama mama."
"Sayang mama. Papa yang kayak anak kecil, nakal. Udah, kita periksa dulu, adeknya diperiksa dulu ya mama. Kasian adek iqbal undah nunggu."
Dokter tak henti tertawa mendengar ucapan iqbal. Iqbal menggandeng sasya masuk. Dokter pun mempersilakan sasya masuk. Dokter langsung meminta sasya untuk masuk ke ruang usg. Rafael menggendong iqbal untuk melihat mamanya yang akan diperiksa.
Dokter menaikan baju sasya hingga memperlihatkan perut buncitnya. Iqbal tercengang melihatnya.
"Wahh, perut mama gede banget ya pa."
"Iya, kan ada adeknya iqbal."
"Iqbal dulu gitu ya pa? Diperut mama, tidurnya gimana ma?" tanya iqbal yang membuat sasya sedih tapi juga lucu dan bingung mau jawab apa.