"Ma, sasya yang bilang nanti ya sama mas rafa. Sasya mau kasih kejutan." kata sasya pada mama rafael.
"Iya harus itu. Selamat ya sayang. Mama ikut bahagia."
"Makasih ma."
Sasya sudah selesai diperiksa oleh doktet. Hasilnya juga sudah dia ketahui. Mereka ada dijalan pulang, sasya tak sabar bertemu dan mengatakan semuanya pada rafael. Mama rafael senang sekali menatap sasya yang sejak tadi senyum dan memegang perutnya.
"Cieee, iqbal bakalan jadi kakakkk.." kata mama rafael berbisik pada iqbal yang ada dipangkuannya.
"Emm... Kakak itu apa nenek?" iqbal menatap nenek dan mamanya dengan bergantian.
"Emm, diperut mamanya iqbal ada adeknya. Baby. Itu adiknya iqbal, nanti kalau baby diperut mama sasya undah lahir, iqbal harus jagain. Gitu kakak itu."
"Ohh. Kapan baby diperut mama lahir, nenek?"
"Enam bulan lagi."
"Ma, jangan kasih tau siapa-siapa dulu ya. Biar mas nanti yang tau dulu."
"Pak maman tuh dah tau."