"Bik, sasya masih diatas?"
Mama rafael sudah kembali sampai di rumah. Dia mampir ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan juga buah-buahan untuk sasya. Mama rafael ke dapur untuk menaruhnya, kebetulan sedang ada bibik disana dan membuat makanan.
"Masih nyonya. Dari tadi belum turun."
"Udah makan?"
Bibik menggeleng. Sejak ditinggal mama rafael sama sekali sasya tak bergerak atau pun keluar dari kamarnya. Mama rafael meminta bibik untuk mengupaskan buah apel dan beberapa buah yang lain. Setelah selesai dia meminta bibik untuk membawanya keatas. Dai akan keatas duluan untuk mengecek keadaan sasya. Sebelumnya mama rafael masuk ke kamarnya untuk menaruh tasnya.
"Sya,"
Mama rafael membuka pintu kamar rafael dengan perlahan, takut mengganggu sasya atau iqbal yang mungkin masih tidur. Tapi tak ada jawaban dari sasya, mama rafael berjalan mendekati sasya yang terlihat tidur dan berbaring menyamping. Ketika mama rafael lihat sasya sedang menyusui Iqbal.
"Sya,"