Secara diam-diam, wanita itu membuang bungkus kertas itu ke bawah meja. Kemudian, wanita itu beranjak pergi meninggalkan area meja makan.
Setelah wanita itu pergi, Ferdi pun segera berjalan mengendap-endap. Takut ketahuan oleh wanita itu. Setelahnya, Ferdi segera berjongkok, menyalakan senter ponselnya untuk menerangi bawah meja yang gelap.
"Bungkus apa ini? Baunya mencurigakan?" pikir Ferdi sembari mencium kertas yang dibuang oleh wanita itu.
"Tadi kek mirip Lian, tapi kok Alva manggilnya Zahra ya? Apa kembaran yang dimaksud Lian itu dia? Wahh benar-benar mirip!" gumam Ferdi takjub.
"Tapi wajahnya lebih imut Lian sih, senyumannya juga manis Lian. Ah kenapa gue jadi kepikiran Lian ya, benar-benar aneh!" Ferdi pun menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Keknya cewek tadi ngasih sesuatu ke makanan ini, di piringnya juga ada namanya Alva. Mau ngapain Alva dia? Wah jangan-jangan Alva mau diapa-apain lagi!" pikir Ferdi.