"Masih kelihatan muda, Li. Kalau umur aslinya gue gak tahu," ceplos Alka.
Lian pun segera menganggukkan kepalanya. Memang sih, orang di dunia sihir terlihat lebih awet muda. Namun, hal itu sepertinya tidak berlaku untuk dirinya.
"Ah, kalian jadi ngobrolin ini. Pasti sudah menyita banyak waktu kalian," cetus Livia. Lian pun segera menggeleng pelan sembari menampilkan senyuman manisnya.
"Gak papa, Liv. Pokoknya, lo semangat aja deh. Kalau lo suka sama Riki, deketin aja dia. Dia keknya juga lagi ada di masa-masa patah hati gegara ditinggalin sama Sabel," sahut Lian kemudian.
Livia lantas menganggukkan kepalanya. Sementara Alka, ia perlahan mulai menggenggam tangan Lian.
"Jam kerja gue udah habis. Mau gue bantuin nutup toko gak?" tawar Lian. Sementara Livia, ia segera menggelengkan kepalanya.
"Gak usah, tadi, ada karyawan baru lagi kok, Kak Lian. Masih ada yang jaga, tinggal Livia tunggu beberapa menit, paling dia juga datang nanti," sahut Livia sembari menampilkan senyumannya.