Jam pelajaran kedua sedang berlangsung. Suasana kelas menjadi hening dengan tatapan fokus ke arah guru yang menerangkan materi pembelajaran. Gue mengetukkan ujung bolpoin ke arah buku tulis yang masih putih tak bernoda. Kemudian, bergerak menggigit ujung ekor bolpoin dengan perasaan tidak menentu.
Sekilas, gue melirikkan pandangan ke arah jam tangan berwarna pink yang bertengger manis di lengan kiri gue.
"Bentar lagi jam pelajarannya habis nih, mending gue izin ke toilet aja deh sekarang, ketimbang nanti-nanti yang ada malah telat dan Deano gak jadi bantuin gue."
Itulah yang ada di pikiran gue sekarang. Dengan penuh keyakinan, gue pun mengangkat lengan kanan gue setinggi-tingginya. Guru wanita dengan tampang galak itu langsung memusatkan perhatiannya ke gue.
"Oh, Livia, kamu mau ngerjain soal matematika yang ada di papan tulis?" tanya guru wanita itu.