Chapter 51 - KELAS PERTAMA

"Ayo bertarung lagi." Xie Xie mengulang lagi untuk kesekian kalinya saat dia bergegas mengejar Tang Wulin.

Tang Wulin mengabaikan perkataan Xie Xie dan langsung menuju aula makan.

"Kemarin aku tidak dalam kondisi yang baik. Jika kamu tidak ingin bertarung denganku maka aku akan mengungkapkan rahasiamu." Xie Xie mengancam.

"Kamu dapat mengatakan apa pun yang ingin kamu katakan." Tang Wulin menjawab ancaman Xie Xie acuh tak acuh. Apa yang harus dia takutkan? Sementara dia sendiri tidak tahu apa-apa tentang sisik emas itu.

"Kamu…."

"Jangan ganggu waktu makanku." Tang Wulin memberitahu Xie Xie seolah-olah sedang mengusir lalat dan menggeser tubuh Xie Xie ke samping saat menuju ke jendela ketiga.

"Hei, ayo bertarung denganku. Aku akan mentraktirmu makan di jendela pertama." Sebuah ide tiba-tiba muncul di benak Xie Xie dan berteriak dari belakang Tang Wulin.

Tang Wulin yang awalnya berjalan menuju jendela ketiga tiba-tiba kembali di samping Xie Xie. Seolah-olah punggunya di ikat tali dan ditarik kebelakang.

"Apakah kamu serius?" Dia masih mengidamkan makanan dari jendela pertama. Setelah mencicipi makan dari jendela kedua kemarin, dia bisa mengetahui perbedaan gizi dari makan untuk tubuhnya. Dia merasa tubuhnya lebih ringan ketika dia bangun pagi ini. Dia bisa merasakan di seluruh otot di tubuhnya seolah-olah telah di pulihkan.

"Tentu saja." Xie Xie kembali menjawab dengan bangga.

"Sampai aku merasa kenyang?" Sepasang mata besar Tang Wulin menjadi cerah.

"Sebanyak yang bisa kamu makan. Bukankah mereka bilang kamu punya nafsu makan yang besar? Tunjukkan padaku. Aku akan membiarkanmu makan sampai kamu tidak bisa makan lagi." Bibir Xie Xie melengkung membentuk senyuman saat dia berbicara.

"Sepakat."

Setengah jam kemudian, Xie Xie mulai menyesali perkataannya.

"Apakah kamu manusia? Kamu sudah makan tiga puluh telur penyu phoenix dan kamu masih belum kenyang?"

Makanan dari jendela kedua seharga tiga ratus koin federal dan makanan dari jendela pertama bisa menghabiskan hingga seribu koin federal. Tang Wulin tidak mengetahui harga ini dan sudah menghabiskan setidaknya lima belas kali makan tetapi terlihat seperti belum kenyang.

"Kalau begitu lupakan. Aku akan berhenti makan." Tang Wulin merasa sedikit malu. Dia tidak tahu berapa harga satu hidangan, tetapi dengan jumlah yang dia konsumsi itu pasti tidak mudah.

Melihat Tang Wulin bergerak menuju jendela ketiga, Xie Xie bergegas maju meraih Tang Wulin dan berbicara dengan keras. "Makan. Kenapa kamu berhenti? Kamu sudah menghina tubuhku dan aku tidak akan membiarkanmu menghina karakterku juga. Aku akan menepati janjiku."

Makan dari jendela pertama memberi Tang Wulin perasaan yang sangat berbada. Dia belum pernah merasakan sesuatu yang selezat ini. Makanan dari jendela kedua, meskipun bergizi tetapi terasa hambar. Namun, makanan dari jendela pertama ini benar-benar berbeda, bahkan setelah mengesampingkan rasanya yang luar biasa. Saat Tang Wulin mengonsumsi makanan itu, Tang Wulin merasa seluruh perutnya menghangat dan memberinya perasaan nyaman yang tak terlukiskan. Kehangatan dari makanan mengalir ke semua anggota tubuh dan tulangnya, memancarkan rasa panas dari tubuh Tang Wulin. Rasanya seperti ada gelombang energi yang dengan lembut bergetar di dalam dirinya.

Tang Wulin akhirnya berhenti saat selesai memakan makanan ke dua puluh dan merasa kenyang.

"Terima kasih. (Terdengar seperti memanggi Xie Xie)"

Xie Xie memutar matanya. "Apa? Apa kamu sudah kenyang?"

Tang Wulin tersenyum. "Aku lupa bahwa namamu Xie Xie. Aku berterima kasih padamu."

Setelah memahami apa yang dimaksud Tang Wulin, Xie Xie dengan tenang menjawab. "Ingat janjimu padaku." Meskipun Xie Xie anak orang kaya, tetapi uang sakunya masih memiliki batasan dan harga dari porsi makan Tang Wulin membuatnya sedikit ngeri. Jumlah perbaikan sebelumnya berjumlah sekitar dua puluh ribu koin federal dan hari ini pengeluarannya di atas dua puluh ribu koin federal. Jika di jumlahkan, maka pengeluarannya telah mencapai lebih dari empat puluh ribu koin federal. Yang terburuk dari semuanya adalah dia tidak yakin apakah bisa membayar pertarungan lagi atau tidak.

Hari ini Wu Zhangkong menggunakan celana panjang berwarna abu-abu, hitam, dan putih serta kemeja berwarna putih. Pakaiannya terlihat sederhana tetapi menonjolkan sosoknya yang tinggi dan kurus.

Hanya dengan berdiri, tubuhnya mengeluarkan hembusan udara dingin yang membungkam seluruh murid di dalam kelas.

Tang Wulin memasang ekspresi puas, benar-benar terlihat santai. Dengan perutnya yang diisi penuh dengan makanan bergizi dari jendela pertama, bagaimana mungkin dia tidak senang? Rasa hangat di tubuhnya perlahan memperkuat Soul Power di dalam tubuhnya. Memang benar bahwa makanan yang baik dan bergizi dapat meningkatkan kekuatan tubuh dan mempersingkat kecepatan kultivasi seseorang.

"Hari ini secara resmi dimulainya kelas pertama kalian. Sebagian besar pelajaran akan aku ajarkan secara pribadi. Berdiri." Wu Zhangkong berbicara dengan sikap dingin.

Seluruh murid dengan cepat berdiri.

"Ikuti aku." Wu Zhangkong memasukkan tangan ke dalam saku dan berjalan keluar kelas diikuti seluruh murid. Karena baru pertama kali memasuki kelas, mereka belum mengetahui tentang berbaris dan membuat antrian yang membuat mereka terlihat berantakan. Tetapi tidak ada yang berani mengeluarkan suara di depan dewa sombong yang memiliki aura menindas ini.

Wu Zhangkong membawa rombongan murid ke lapangan. "Berbarislah dengan benar dan buat kelompok dua orang."

Tang Wulin adalah yang tertinggi di kelasnya setelah Zhou Zhangxi. Keempat teman sekamar itu sekali lagi beridiri bersama. Tang Wulin dan Zhou Zhangxi berdiri bersampingan dengan Xie Xie dan Yun Xiao di belakang mereka.

Wu Zhangkong berbicara dengan suara beratnya. "Untuk pelajaran pertama hari ini, kalian akan menunjukkan kemampuan kalian. Setelah itu, kalian akan bertarung dan aku akan menjadi jurinya. Yang kalah akan di eliminasi dari pertarungan. Tunjukkan kehebatan kalian."

Seorang gadis mengangkat tangannya. "Guru Wu, aku adalah Soul Master tipe alat, apakah aku juga harus ikut bertarung?"

Wu Zhangkong menjawab. "Di medan perang, apakah musuhmu akan mengampunimu jika kamu mengatakan bahwa kamu adalah Soul Master tipe alat? Kelompok pertama persiapkan diri kalian. Kita akan mulai sebentar lagi." Menunjuk ke arah Tang Wulin dan Zhou Zhangxi.

Bertentangan dengan kecemasan yang dirasakan murid lainnya, Zhou Zhangxi menjadi semangat dalam sekejap. Hingga saat ini, dia masih belum menerima dipukul hingga terlempar keluar jendela oleh Tang Wulin. Tetapi setelah menyaksikan Tang Wulin mengalahkan Xie Xie hanya dengan dua serangan, keinginannya untuk bertarung telah dipadamkan ketika Direktur memberi perintah untuk tidak bertarung.

"Itu bagus. Ayo kita bertarung dengan adil. Aku tidak percaya bahwa kekuatanmu lebih lebih besar dariku." Mata Zhou Zhangxi berbinar saat berbicara dengan Tang Wulin.

Sementara Tang Wulin tetap diam tanpa mengeluarkan suara di sampingnya.

Wu Zhangkong memerintahkan murid yang lain membuat lingkaran dengan yang akan bertarung berada dalam lingkaran itu.

"Kalian boleh mulai. Tidak ada peraturan dalam pertarungan ini. Kalian boleh mengalahkan lawan kalian dengan cara apa pun." Wu Zhangkong menjelaskan.

Zhou Zhangxi berteriak keras dengan mata terbelalak. Soul Ring berwarna putih muncul di bawah kakinya dan sebuah cahaya bersinar ke atas tubuhnya. Pada saat yang sama, tubuhnya perlahan membesar, terutama otot yang ada di kedua lengannya yang terlihat membengkak di balik seragamnya.

Seekor kera kecil bewarna coklat muncul di bahunya. Sepertinya itu adalah Soul Spiritnya. Soul Spirit sepuluh tahun.

Keterampilan spiritual pertama, Power Amplification.

Zhou Zhangxi mengambil langkah ke arah Tang Wulin dengan setiap langkahnya menghasilkan suara 'dong,dong,dong' yang menggelegar kemudian berhenti dengan kedua kakinya. Sesuai dengan tubuhnya yang besar, kekuatannya juga terlihat sangat agresif.

Hanya dengan beberapa langkah, dia telah mencapai Tang Wulin. Dengan tangan yang direntangkan kearah Tang Wulin, tepat ke arah kedua bahunya.

Pada saat yang sama, Tang Wulin juga melayangkan kedua tinjunya mengarah pada kedua tangan Zhou Zhangxi.

"Bugh"

"Deng. Deng. Deng." Zhou Zhangxi yang memiliki tubuh besar dipaksa mundur tiga langkah sebelum kemudian berhasil mendapatkan keseimbangannya kembali.

Maju dengan langkah besar, Tang Wulin melayangkan pukulan ke arah Zhou Zhangxi.

Untuk berhadapan dengan tinju Tang Wulin, Zhou Zhangxi menggertakkan giginya dan memaksa seluruh kekuatan di dalam tubuhnya di arahkan pada pukulan yang dia arahkan pada Tang Wulin.