Chapter 49 - SISIK EMAS

Belati Naga Cahaya menembus bahu Tang Wulin. Xie Xie menahan sebagian besar kekuatannya dalam serangan ini karena dia berpikir lengan Tang Wulin akan terputus jika dia menggunakan seluruh kekuatannya. Tidak ada kebencian yang mendalam di antara mereka, sehingga sudah cukup dengan memberinya pelajaran kecil.

Namun yang mengejutkan Xie Xie adalah daging di bahu Tang Wulin sangat keras. Bahkan dengan Belati Naga Cahaya, dia hanya mampu mengiris sekitar satu inci. Bahkan walaupun Xie Xie tidak menggunakan seluruh kekuatannya, hal ini terlalu mengejutkan untuknya.

Rasa sakit di sertai darah merah muncul di bahunya, menyebabkan Tang Wulin kehilangan kendali terhadap Rumput Perak Biru yang dia tarik sebelumnya sehingga rumput itu jatuh ke bawah tanah.

Saat Belati Naga Cahaya di tekan, Tang Wulin di paksa berlutut. Setelah sedikit tersandung, Tang Wulin bisa menyeimbangkan diri kembali dan berdiri. Dia ingin memukul Xie Xie, tetapi Xie Xie tiba-tiba berputar dan sudah berada tepat di belakangnya. Belati Naga Cahaya di bahunya di putar menyebabkan rasa sakit yang amat sangat. Secara tak terduga, tempat di mana Belati Naga Cahaya di tikamkan adalah tempat yang memiliki sebuah energi yang menekan Soul Power Tang Wulin.

"Akui kekalahanmu." Suara Xie Xie terdengar bangga setelah berhasil membalas kekalahannya pada hari sebelumnya.

Tang Wulin mengatupkan giginya. Dengan keras kepala dia tidak ingin menyerah pada saat ini.

Pada saat itu, secara tiba-tiba rasa sakit di bahunya seolah-olah menjalar ke seluruh tubuhnya. Sebuah gelombang panas yang menyengat menyerbu dan menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya. Dia ingin berteriak, tetapi ternyata dia sama sekali tidak bisa mengeluarkan suara.

"Aku bertanya padamu. Apakah kamu mengaku kalah?" Xie Xie menekan belatinya sekali lagi dan berkata dengan keras.

"Tidak!" Tang Wulin menggeram marah.

Xie Xie tertegun sejenak. Dia bertanya-tanya mengapa suara Tang Wulin begitu serak? Padahal lukanya tidak terlalu dalam. Tanpa di sadari, Xie Xie bahkan ingin mencabut belatinya.

Namun pada saat itu, situasi yang tidak terduga terjadi.

Belati Naga Cahaya yang dia tusukkan di bahu Tang Wulin mengeluarkan suara raungan naga yang menusuk telinga menggetarkan seluruh tubuh Xie Xie dan membuat jantungnya berdetak kencang. Dia merasa sedang berhadapan dengan sesuatu yang sangat mengerikan.

Tiba-tiba darah berhenti mengalir dari luka yang di hasilkan Belati Naga Cahaya dan sebuah cahaya keemasan terlihat keluar dari luka itu. Diliputi cahaya keemasan, Belati Naga Cahaya perlahan keluar dari luka Tang Wulin.

Menghadapi situasi yang tidak diketahui ini membuat Xie Xie mengambil langka mundur. Namun dia terkejut saat mengetahui bahwa Belati Naga Cahaya seperti menempel di tubuh Tang Wulin dan membuatnya tidak bisa menarik Belati Naga Cahaya miliknya.

"Aahhhhh."Tang Wulin mengeluarkan raungan yang mengejutkan saat cahaya keemasan keluar dari lukanya dan mencabut Belati Naga Cahaya.

Saat Xie Xie sedang melihat apa yang terjadi dengan Tang Wulin, seberkas cahaya keemasan tiba-tiba menyerbu kearahnya, kemudian Xie Xie merasa sedang terbang, seolah-olah dia baru saja tertabrak kereta spiritual berkecepatan tinggi. Xie Xie jatuh pingsan tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Braakk." Xie Xie menabrak pohon besar saat terlempar dan perlahan meluncur ke bawah.

Saat ini, Tang Wulin setengah berlutut di atas tanah. Matanya merah seperti sebelumnya, sementara tubuhnya bergetar hebat. Saat ini dia merasa seolah-olah dia adalah logam yang dipanaskan di dalam tungku. Panas menyengat dari tubuhnya membuatnya gemetar tanpa henti.

Namun, Tang Wulin masih sepenuhnya sadar. Ketika dia memukul Xie Xie beberapa waktu yang lalu, dia menahan kekuatannya pada saat-saat terakhir. Karena jika tidak, dia takut Xie Xie akan mati.

Dia menundukkan kepalanya dan terkejut melihat tangan kanannya tertutup sisik. Ini adalah sisik emas berbentuk segiempat. Setiap sisiknya sedikit menonjol keluar, memperlihatkan tampilan yang tajam. Kukunya panjang melengkung persis seperti cakar tajam.

Goldlight si Ular Rumput Kecil yang melingkari tangannya juga mengeluarkan cahaya keemasan samar. Terlebih lagi, tubuhnya telah memanjang sebanyak satu lingkaran dan matanya yang kecil berubah menjadi merah mirip seperti batu rubi yang bercahaya.

'Ada apa ini? Bukankah Goldlight adalah Soul Spirit sampah? Apa yang sebenarnya terjadi?'

Dengan cepat Tang Wulin melepas pakaiannya dan tercengang karena melihat bahwa sisik tidak tumbuh pada telapak tangannya saja, tetapi seluruh lengan kanannya mulai dari luka karena Belati Naga Cahaya sampai ke telapak tangannya.

Tang Wulin merasakan lengan kanannya memiliki kekuatan yang tak terlukiskan.

Tanpa sadar, Tang Wulin meninju dengan tangan kanannya.

"BOOM"

Saat Tang Wulin meninju ke udara dengan tangan kanannya, bola cahaya keemasan meluncur ke depan yang menyerupai kepala naga samar dan bergerak satu meter ke depan. Aura yang kuat dari pukulannya yang dahsyat memperjelas kecurigaannya tentang efek Goldlight pada tubuh manusia.

"Goldlight, apakah kekuatan ini milikmu?" Dengan rasa terkejut Tang Wulin bertanya pada Ular Rumput Kecil yang melingkar di pergelangan tangannya.

Namun, dengan cepat tubuh Ular Rumput Kecil yang besar mulai menyusut ke ukuran semula, dan sisik emas pada lengannya juga menghilang dengan cepat. Beberapa saat kemudian, semuanya kembali normal. Satu-satunya yang tersisa adalah rasa kelelahan. Penglihatan Tang Wulin mulai menggelap, kemudian kehilangan kesadarannya.

Dia belum mengenakan pakaiannya, jadi ketika garis emas muncul sekali lagi ditubuhnya itu akan terlihat oleh siapa pun yang melihatnya. Terutama, pada bagian tulang belakangnya, garis-garis keemasan bersinar lebih terang.

***

Xie Xie tersentak bangun. Dia masih bingung, tetapi dia bisa melihat dengan samar saat mengangkat kepalanya untuk melihat sekeliling dan melihat pemandangan yang familiar.

Saat melihat ke atas, dia melihat gerbang Akademi Laut Timur.

Langit telah menjadi gelap, jadi tulisan 'Akademi Laut Timur' yang menyala terlihat dengan jelas.

"Wuluwulu,.." Xie Xie ingin berbicara, tetapi dia menemukan bahwa suara yang dia keluarkan tidak bisa dimengerti.

Alis Tang Wulin berkerut dan bertanya pada Xie Xie yang sedang dia gendong di atas punggungnya. "Apa yang kamu katakan?"

"Wu apa?" Kata-kata Xie Xie masih tidak jelas seperti sebelumnya.

Saat kesadarannya mulai kembali, Xie Xie menemukan bahwa dia sedang digendong di atas punggung Tang Wulin. Tanpa sadar dia mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya dan menemukan wajahnya kembali bengkak seperti roti. Seluruh wajahnya telah mati rasa.

Seperti gelombang pasang, perlahan Xie Xie mengingat kejadian sebelumnya. Dipikiran Xie Xie bergema kata-kata yang dia ucapkan pada Tang Wulin sebelum meninggalkan Akademi Laut Timur.

"Kita akan pergi ke Taman Kota Laut Timur. Tidak ada banyak orang di sana, jadi kamu tidak perlu khawatir. Aku juga akan mencari seseorang untuk merawat lukamu nanti."

Tapi sekarang,..

Dia telah menghabiskan dua puluh empat ribu koin federal hanya untuk dipukuli seperti ini.