Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Portal Waktu

nanahima
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.5k
Views
Synopsis
“Jika Doraemon dapat berkunjung ke masa depan karena alat ajaibnya, maka lain halnya dengan aku yang bisa kembali ke masa lalu hanya dengan menutup mata.” Percaya atau tidak, tapi itulah adanya. Semua berawal dari mimpi di malam pergantian tahun, setiap kali aku terlelap, jiwaku seperti tertarik menuju cahaya putih berbentuk melingkar setelah beberapa detik memejamkan mata. Ajaib! Dalam sekejab aku telah berada di tempat yang berbeda namun agak familiar dan bertemu dengan orang-orang yang mengenakan seragam menyerupai .... Anak SMP? Bagaimana bisa aku kembali ke diriku sembilan tahun yang lalu?

Table of contents

Latest Update1
Prolog3 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Prolog

Ada yang bilang bahwa tepat pukul 00.00 di malam pergantian tahun masehi seluruh gerbang dimensi di alam semesta akan terbuka. Akibatnya, beberapa orang yang beruntung akan mengalami perjalanan waktu ke masa lalu di saat raganya terlelap sebelum jam yang ditentukan.

Mulanya, kupikir itu hanyalah mimpi magis yang akhir-akhir ini kualami akibat keseringan membaca novel bergenre fantasi sebelum tidur. Namun dugaanku salah, cahaya putih yang tiba-tiba muncul di depanku tatkala terlelap itu tak lain adalah gerbang masuk menuju ruang dimensi waktu---yang menghubungkan seseorang dengan masa lalu. Dan sepertinya aku telah memasuki portal tersebut.

Sejak malam itu, hanya ada satu jenis mimpi yang menjadi bunga tidurku. Mimpi yang selalu bersambung seperti alur drama yang memiliki ribuan episode. Entah kapan mimpi ini berakhir. Namun sebelum itu terjadi, aku ingin memanfaatkan kesempatan yang ada untuk melepas rindu dan memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi.

Siapa sangka bahwa perjalanan dimensi waktu yang kukira hanya melibatkan orang-orang di masa laluku ternyata melenceng. Tepat di hari ketiga aku memasuki portal waktu, aku bertemu dengan seseorang yang belum pernah kujumpai di manapun di dunia ini.

"Kamu siapa?" Kataku di pertemuan pertama kami.

Ia tidak menjawab seperti yang kuharapkan. Hanya ada kerutan samar di dahinya seraya menatapku dengan sorot mata tajam seakan tak senang dengan pertanyaanku, ataukah ia tidak suka aku bicara padanya?

" Kenapa bertanya?"

Aku masih mengingat begitu jelas bagaimana intonasi suara laki-laki itu saat bicara. Seperti dugaanku ia tidak suka aku bicara padanya. Aku sih terlalu SKSD, 'kan jadi malu sendiri. Tapi sudah telanjur basah, sekalian nyebur tidak masalahkan? Lagian dia juga tidak mengenalku buat malu.

"Karena ... karena aku belum pernah melihatmu sebelumnya."

"Terus?"

Terus apanya? Orang ini selain misterius juga aneh ternyata. Siapa sih dia? Tau namanya tidak, kenapa bisa muncul ke mimpi orang?

"Ya, terus kenapa kamu bisa tiba-tiba muncul di ruang dimensi waktuku sedangkan kamu bukan bagian masa laluku."

Apa? Mau jawab apa sekarang? Skakmat 'kan lo?

Entah dia mengerti atau tidak. Tapi setahuku di dimensi ini hanya ada aku yang sadar sedang melakukan perjalanan waktu dari masa depan melalui mimpi, sisanya orang yang ada pada dimensi ini adalah bagian dari kenanganku di masa lalu.

Hening. Aku tak mendengar suara apa pun ke luar dari bibir lelaki tadi. Apa sekarang dia telah pergi karena mengira aku orang aneh yang mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal?

Deg!

Ia masih berdiri menatapku. Entah hanya ada perasaan aku atau ia memang telah memangkas jarak kami menjadi sedekat ini. Iris pekat itu sudah tidak sedingin sebelumnya, tatapannya lembut seolah menyiratkan sesuatu yang tidak kumengerti.

"Aku memang bukan bagian dari masa lalumu, tapi aku ...."

"Naifa!! Sudah jam sembilan kamu belum bangun?!"

Sukmaku mendadak ditarik paksa meninggalkan ruang dimensi waktu dan kembali ke realitas dunia nyata.

Ck! Mama telah menghancurkan mimpiku. Padahal tinggal sedikit lagi aku tahu siapa laki-laki misterius datang di ruang dimensi waktuku tanpa pernah menjadi bagian dari cerita kenanganku

"Iya, Ma, iya. Aku sudah bangun."