Keesokan harinya jam empat sore, Adri benar menepati janjinya dengan Kama. Gadis itu segera menuju Karl Bennedict Hospital Jakarta sepulang kerja. Adri sudah hafal dimana ruangan Kama, hingga hanya perlu beberapa menit saja untuknya berjalan dari tempat parkir untuk sampai.
Adri langsung saja mengetuk pintu ruangan Kama, sembari sedikit melihat dari celah kaca pintu transparan ke dalam.
"Masuk." Kama mempersilakan.
"Sore, Dokter," sapa Adri layaknya pasien pada umumnya.
"Sore. Silakan duduk, Dri," titah Kama menunjuk kursi di depannya.
Adri mengangguk, lantas duduk, memperhatikan Kama yang tengah sibuk dengan beberapa kertas di mejanya.
"Baru pulang?" tanya Kama, selagi tangannya mengambil file organizer merah muda di lemari, di sisi kanannya.
"Iya," jawab Adri singkat.
Kama mengangguk, lantas tersenyum ramah menatap Adri, "Gimana perasaan Kamu hari ini?"
"Baik, tepatnya agak lebih baik."