Hari ini Adri pulang lebih cepat dari biasanya. Jam enam sore gadis itu sudah menutup gerbang rumah. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mengkonservasi energinya untuk besok. Bisa bahaya kalau besok gadis itu kelelahan dan hilang fokus di depan para penyidik dan pihak yang secara head to head menjadi lawannya.
Ah, sebenarnya bukan hanya lawan Adri saja, tapi juga keenam Direktur Utama lainnya. Tapi memang dasarnya independen, Adri merasa tanggung jawabnya lebih besar. Terlebih lagi, perusahaannya lah yang terkena skandal pertama kalinya, dengan nomor temuan kasus paling tinggi diantara yang lain.
Menutup pintu, pas sekali adzan maghrib berkumandang. Sejenak gadis itu duduk di sofa, menyalakan diffuser dan humidifier. Dua botol essential oil kualitas tinggi pemberian Haikal digunakannya untuk menyegarkan ruangan.
"Royal azalea and verbena?" Adri mengerutkan dahinya begitu membaca ekstrak essential oil apa yang dipilih Haikal itu.