Cengekraman tangan Leo tiba-tiba meregang, dahinya berkeringat, dada Leo kembang kempis, dengan cepat dia melepaskan tangannya dan napasnya terasa sesak.
Setiap kali Leo mengingat neneknya, tubuhnya selalu bereaksi seperti ini.
Tubuh Leo merosot, tangannya perlahan jatuh dari kerah baju Handi lalu menelusur ke bawah. Leo memegang tangan Handi dengan sangat kuat.
"Leo … Leonard Maghara. Leo …"
Teriak Handi menopang tubuh Leo, dia jatuh pingsan.
Dengan cepat Handi menghubungi pihak keamanan kantor dan meminta mereka membantu membawa Leo ke atas.
Semua orang sibuk pagi itu.
"Pak Handi, apa yang terjadi?" tanya kepala keamanan.
"Bapak Leo kelelahan jadi kepalanya sedikit pusing." Jawab Handi kepadanya.
"Kasihan semalam Bos begadang. Apa Pak Handi baik-baik saja?"
"Iya, aku nggak papa." Jawab Handi.
"Syukurlah!" ucap kepala keamanan.
Beruntung kantor masih sepi, dengan tandu Leo dibawa melalui lift VIP ke lantai atas untuk beristirahat.