Andini dan Leo berjalan sambil bergandengan tangan masuk lebih dalam ke sebuah perkampungan.
Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah rumah yang dijadikan kantor tepat di hadapan mereka.
"Apa ini kantornya?" tanya Leo.
"Aku rasa begitu, sebentar." Andini mengambil smartphone miliknya lalu melihat titik map yang sudah dia setting sebelumnya.
Andini yang menunduk lalu mendongak menatap Leo dan menganggukan kepalanya.
"Ayo kita masuk." Ucap Leo.
Di halaman rumah luas dan besar itu ada banyak motor terparkir.
Itu adalah motor operasional yang digunakan karyawan untuk bekerja sehari-hari.
Saat mereka tiba di tempat tujuan sudah pukul delapan lewat sepuluh menit.
Mereka menahan tangannya saat ingin mengetuk pintu melihat di dalam semua karyawan sedang melakukan rutinitas kegiatan pagi sebelum memulai bekerja.
Salah satu dari mereka melirik ke teras lalu dia terkejut dan berteriak, "Mbak, itu … itu … ada Mbak Andini."
