Syukurlah Ambu keluar dan berbicara dengan Julia. Biarkan kedua Ibu yang menghadapi wanita itu. NAda langsung saja beranjak ke dalam. Tiba-tiba kembali terserang pusing. Padahal sejak tadi bepergian tak merasakan apa-apa.
Perlahan Nada menaiki tangga, ia berpegangan pada sisinya, jangan sampai ia jatuh berguling-guling ke bawah. Sesampainya di depan kamar, Nada langsung berucap syukur, ia akhirnya bisa merebahkan tubuh kembali.
Terasa nyaman sekali, seolah beban yang memberatkan kepala ikut terhempas dan jatuh bersama dengan rebahnya tubuh itu. Untuk sesaat Nada membiarkan dirinya rileks, memejamkan mata tanpa memikirkan hal apa pun, termasuk perempuan di bawah yang masih terdengar suaranya sayup-sayup.
Pintu kamar diketuk, rupanya Ambu dan Ibu yang masuk. MEreka khawatir dengan kondisi Nada.
"Nada sedang tidur rupanya." Terdengar suara Ambu berujar.