Tepat pukul sepuluh malam. Nada dan Alan pun akhirnya pulang ke rumah. Saat diperjalanan, perempuan muda itu melihat sosok wanita, tengah berjalan kaki sambil menggendong anaknya.
"Seperti kenal." Nada bergumam sendiri. Tepat saat mobil melaju di sebelah perempuan itu, Nada menurunkan kaca mobil. "A', stop." Tangan kanan menepuk sang suami.
Alan pun terkejut, lalu melambatkan kecepatan, dan menepi. Tak lupa sein kirinya. "Ada apa?" tanyanya kemudian.
Bukannya menjawab, Nada malah membuka pintu. "Sebentar." Ia lalu keluar dan mendekati perempuan yang memang tidak salah lagi, Yani.
"Mbak Yani."
Wanita yang namanya disebut mengangkat wajah dan menatap Nada dengan ekspresi terkejut. "Nada," ujarnya pelan.
"Mbak ngapain malam-malam jalan kaki. Itu anaknya kenapa?" Wajah Nada seketika pias, manakala melihat kondisi bayi dalam gendongan Yani tampak memucat dan layu. Tangannya yang lembut menyentuh dahi bayi tersebut.