Chereads / SEIN KIRI, BELOK KANAN / Chapter 148 - MENANTU TERBAIK

Chapter 148 - MENANTU TERBAIK

Nada sudah sampai di rumah sakit, ia berkesempatan untuk bisa bicara dengan Ayah, meski hanya sekedar berbisik saja di telinga lelaki yang sangat ia sayangi itu, sang cinta pertama. 

"Ayah, ini Nada. Ayah kenapa jadi kayak gini? kangen, ya, sama Nada. Udah lama, ya, anaknya nggak datang, trus nggak nelpon." Nada mencoba untuk tersenyum. Ia sangat tak ingin membuat Ayah bersedih apabila mendengar isak tangisnya.

"Yah. Tahu nggak, Nada bentar lagi bakalan bisa kasih Ayah cucu lho. Nada sama Aa' Alan bakalan ikutan program. Ayah sembuh,ya, bangun, ya, Yah." Perempuan itu terus bicara. Mata Pak Lurah memang masih terpejam, tetapi pendengarannya masih bisa berfungsi dengan sangat baik. 

"Yah, Nada janji, setelah ayah sembuh, keluar dari rumah sakit, Nada akan sering telepon Ayah dan berkunjung ke rumah. Maafkan Nada, ya." 

Perempuan muda itu mengalihkan pandangan ke sebelah, tak ingin ayahnya melihat kesedihan yang terdengar dari isak yang tiba-tiba saja menguar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS