Sebelum bergerak pulang, Nada meminta Alan untuk diam saja dulu di tempat. Ia memerhatikan mobil sedan yang terparkir itu. Apa mungkin ada hantu? Ck! Tidak mungkin. Hantu itu hanyalah sebuah halusinasi untuk mereka yang lemah iman. Jika yang melihat hanya dirinya saja, bisa jadi memang sedang diganggu hantu, tetapi, suaminya, yang rajin sekali salat di masjid, mengaji dan insyaallah punya iman yang kuat, juga melihatnya. Sudah pasti ia tidak sedang berhalusinasi.
Tatapan mata Nada beralih ke arah rumah. Pintunya sudah ditutup memang, tapi masih bisa terlihat gorden jendela yang tersingkap sedikit. Ada sepasang mata yang mengamati dari dalam sana. Nada tahu itu bukan hantu. Pasti Ina. Hanya saja, kenapa Ina sangat berubah sekali?
"Kenapa?" tanya Alan merasa perlu untuk mengetahui hal apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya.
"Apa Aa' ngeliat sesuatu di dalam mobil itu?" Nada menoleh perlahan, ia seolah tak ingin kecolongan dari menatap mobil tersebut.