Mata mereka bertemu, saling mengikat satu sama lain, menyelami manik mata masing-masing. Keduanya sama-sama ingin mencari tahu kebenaran hati yang tersembunyi. Mata adalah jendela kejujuran, dimana siapapun tak akan dapat sempurna menyembunyikan suatu kebohongan karena itu dapat dengan mudah terpancar lewat sorot mata.
Begitu pula dengan yang sedang Simon lakukan.
Pernyataan Ashley mengenai 'Kekasih' cukup menggelitik benaknya. Sedikit banyak mengalirkan darah semakin cepat melewati pembuluh-pembuluh kapiler. Jantungnya berdetak cepat sementara wajahnya semakin memanas. Simon ingin menertawai dirinya yang tampak lemah saat ini. Bukankah dia sendiri yang selalu mewanti-wanti agar tak terlalu percaya pada orang lain? Ketika kau berharap pada manusia, maka hatimu bisa disebut lemah, kau akan mudah terpengaruh, mudah terbuai pada setiap perkataan yang tak memiliki jaminan. Menjadi lemah bukan pilihan Simon, apalagi berharap pada sesuatu yang tak memiliki kepastian.