"Kehangatan didalam rumah, tercipta karena keluarga."
.
.
.
.
Rinai menatap Liliana yang juga menatap nya. Mata mereka saling bertubrukan membuat Rinai sedikit canggung. Bagaimana tidak? Mata sipit milik Rinai harus bersitatap dengan mata tajam milik Liliana? Mata awas yang sudah seperti elang yang sedang mengintai sasarannya.
"Mama seneng loh, kamu disini." Liliana tersenyum dan menutup majalah fashion ditangannya.
"Syukurlah, Rinai kira malah bikin repot Tante." Rinai tertawa pelan, sangat pelan. Karena ia masih sedikit malu.
"Nggak akan repot." Liliana tersenyum.
"Kata Langit, kamu bisa masak ya? Masakannya juga enak katanya."
"Alhamdulillah Tante, sedikit-sedikit aku bisa." Liliana mengangguk.
"Nanti agak siangan, kita eksperimen didapur deh." Rinai mengangguk antusias mendengarkan ajakan Liliana.
"Kamu suka baca majalah?" Tanya Liliana lagi.
"Nggak terlalu Tante, cuman ya faham."
"Kamu nggak suka baca?"