Langit menatap langit malam yang terlihat penuh akan bintang-bintang, entahlah jika melihat langit rasanya ia akan diajak berkelana bersama pikirannya, atau bahkan mengingat kenangan yang seharusnya tidak ia kenang.
Helaan nafas terdengar kala harus mengingat bagaimana dia harus berusaha melupakan Rinai, bagaimana sang Papa dan Mama diam-diam mendekatkan dirinya dengan gadis bernama Sherin? Gadis yang bahkan tidak bisa lembut namun memiliki jiwa yang rapuh? Ah, mengapa Langit jadi memikirkan gadis itu? Bukan urusannya juga, lama-lama ia akan menjadi cenayang yang sok tau seperti Sherin.
Motor sport milik Langit, keluar dari Mansionnya, malam ini adalah malam Minggu, dan entah mengapa ia ingin keluar dari kompleks, menenangkan pikirannya yang sedang tidak sinkron dengan apapun kali ini.
Regan dan Tritan juga sedang sibuk dengan sesuatu yang bahkan laki-laki itu tidak boleh tau. Ah, mereka itu memang selalu membuat hal-hal konyol.