Sampai di pelataran rumah Imelda. Rom memarkirkan kuda besinya. Tanpa menunggu temannya memarkirkan motornya, gadis bertubuh sensual itu masuk kedalam rumahnya. Segera menuju kamarnya tanpa menguncinya.
Rom tersenyum menyeringai saat membuka daun pintu rumah temannya. Melihat seisi rumah tengah sepi. Tidak menyangka dia akan memiliki kesempatan yang sangat menguntungkan baginya.
Sejak lama dia sudah menantikan waktu ini. Sedari dulu dia memendam kekaguman pada temannya. Tetapi, kedua gadis itu selalu berada di sisi Rold yang membuat dirinya jengkel.
Tanpa basa-basi pria remaja itu .aduk ke dalam ruangan menyimpan tasnya di sopa. Tidak lupa dia mengunci pintu dan mengantongi kunci rumah Imelda.