"Kau sudah pulang, Nak?" Sapa seorang wanita paru baya yang masih terlihat cantik dan anggun. Menyambut putra tunggalnya diambang pintu dengan membuka kedua tangannya.
"Mommy, kapan datang?" sahutnya dengan kembali bertanya sembari memarkirkan motornya.
"Lumayan cukup lama. Ah, apakah kau tidak mau memelukku? Hem, kau sudah tidak rindu pada Momy mu?" tanyanya dengan mengerucutkan bibirnya.
"Aku sudah besar!" cicitnya tanpa membalas pelukan momynya. Namun, wanita itu memeluk anaknya dengan erat.
"Kau tampak lusuh dan kurang tidur, Nak. Apa kau sakit?" tanyanya dengan mencangkup kedua pipi anaknya.
"Aku baik-baik saja, hanya ada sedikit yang menggangu pikiranku," jelasnya.
"Apa itu?" tanyanya. "eum … pasti perempuan?" godanya.
"Ck, pria tampan sepertiku tidak perlu memikirkan seorang perempuan," tukasnya dengan menggandeng wanita yang adalah ibunya masuk ke kediamannya. Duduk di sebuah sopa mewah berwarna silver dan mereka duduk bersebelahan.