"Begini yah, Key! Aku kan cantik, nah, jika aku juga pintar maka semua orang semakin iri padaku. Sedang kau itu kan jelek, Key, wajar kalau kau pintar! Udah jelek, bodoh, miskin lagi. Wah itu terlalu kejam Key untukmu," cicitnya yang membuat Key bukan kesal. Hanya saja, merasa heran dengan rasa percaya diri adiknya yang terlalu tinggi.
"Aku akan menabung untuk membelikan mu kaca, Nay!" tukas Key yang sudah jengah dengan ocehan Kanaya.
"Wah, kau sangat perhatian aku terharu!"
"Sudahlah, bagaimana kesepakatan
yang kau maksud, Kanaya!" Keysha bertanya agar segera mengakhiri percakapan yang membuang waktu.
"Oke, begini, Key! Aku akan membantumu menutupi kesalahan yang kau buat! Aku tahu, kau sedang dekat dengan laki-laki bukan?" tanyanya dengan tersenyum tipis.
"Anak kecil, sok tahu!"
"Kau cukup membantuku mengerjakan semua tugas sekolahku yang sangat membosankan dan menilai setiap riasan wajah yang kupelajari, mudah bukan?"