Alexandra menatap keempat sahabatnya seraya berkata.
"Apakah kalian terus bergerak seperti anak kecil?" sindir Alexandra.
"Benedict akan mengatakan sesuatu!" tukas Sisil.
"Kenapa aku?" Benedict menunjuk dadanya dan menatap sebal ke arah Sisil. "kalian menumbalkan aku?" cicitnya. Sisil hanya membalas dengan membulatkan mata dengan tatapan mengancam. Benedict menghembuskan nafas pasrah.
"Katakan, Benedict! Kalian tidak akan bertingkah aneh jika tidak ada hal yang perlu disampaikan," ujar Alexandra.
Benedict menangap ketiga sahabatnya dan mereka mengangguk.
"Sabtu kemarin aku pergi mendaki gunung, melewati lembah. Tapi, tidak mencapai samudera. Tempatnya saaangat indah. Dan, aku bisa menikmati pemandangan yang begitu menakjubkan," ucapnya ekspresif.
"Benedict!" sela Cassandra dengan setengah berteriak.
"Kalian memintaku bercerita. Kenapa menyela kalimatku," kilahnya.