Tubuh yang tegap dan kokoh, perlahan meninggalkan jiwa yang mulai rapuh. Wajah yang tampan penuh ketegasan mulai terlihat pucat. Sebelumnya, tidak ada yang pernah bisa menyentuh Martien dengan amarah. Tapi kali ini, ia tidak mampu menopang tubuhnya sendiri. Anson dengan setia memapah Martien dibantu oleh salah satu pengawal.
Bel berbunyi membuat semua orang yang sedang cemas beranjak menuju daun pintu. Aldrict dan Daniel sudah meninggalkan rumah beberapa menit yang lalu. Mereka saling bertatapan sebelum akhirnya berjalan cepat menuju daun pintu.
Pintu terbuka
"Martien!" pekik Marisa histeris.
Alexandra yang sedang memapah Adam mulai merasakan jantungnya yang berdebar. Merasa khawatir, pasalnya ia tahu. Bahwa, Martien masuk tidak pernah memencet bel.
"Apa yang terjadi, nak? Oh, Tuhan, kenapa bisa seperti ini. Anson, tidak bisakah kau melindungi anakku?!" cecarnya. Anson hanya diam tidak berkata sepatah katapun.
"Lepaskan aku, Anson," pinta Martien.