Adam masih diam dengan pikirannya. Marisa duduk di samping putranya dengan mengusap bahu Adam. Alexandra dan Maerien diam tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Hidupku sudah banyak menyusahkan kalian," ujar Adam dengan menunduk. Selama ini ia selalu menyalahkan dirinya.
"Tidak, nak. Kau adalah pria yang hebat. Kau bisa bertahan sampai detik ini," ujar Marisa menyemangati.
"Kalian yang membuat aku bisa bertahan. Maafkan aku sudah menyusahkan. Mungkin lebih baik, aku tidak dilahirkan," keluhnya.
"Adam, apa yang kau katakan! Jangan bodoh!" teriak Alexandra.
Daniel masih diam. Berdiri dengan penuh penuh penyesalan. Ia tidak pernah menyangka karena marah dan khawatir dengan sikap keras kepala Adam hingga akhirnya berkata kasar. Sedang Aldrict bersama orang-orang suruhan Martien yang sedang berjaga.
"Alexandra hidupku tidak lama lagi. Aku hanya ingin membantu Marien."
Alexandra duduk di samping Adam seraya berkata.
