Adam masih terdiam mendengarkan ocehan Martien dibalik ponselnya. Sesekali ia menghela nafas.
"Dengarkan aku, dulu," suara Adam yang lembut mulai menyela omelannya.
"Tidak, kau yang dengarkan aku!" bentak Martien.
"Suaminya bernama Charles!" akhirnya Adam berkata dengan nada sedikit tegas dan membungkam Martien.
"Charles?" ulang Martien.
"Cucu Samuel yang adalah keponakanmu!" tegas Adam yang seakan terdengar menjijikan di telinga Martien.
"Ck, tidak memiliki jalur dengan mereka," pangkas Martien.
"Aku tahu, pasti mereka berencana membalas dendam? Ck, sialan!" umpat Martien.
"Siapa gadis itu? Bukankah ia gadis yang baik dulu dan kau bilang ia bukan pendendam meski disiksa ibunya. Lalu, kenapa sekarang ia jadi seorang yang akan membunuh sahabatnya sendiri?" cecar Martien.
"Gadis itu Adalah Alexandra."
"Alexandra? Ah, yah. Aku ingat, memang istri Cherles bernama Alexandra. Wah, pantas saja tidak bisa lupa. Sangat cantik "